Home » , , , » Tukang Parkir dan Jilbab Semok

Tukang Parkir dan Jilbab Semok

(( prittttt...prittt...pritttt ))
"ok mundur... yak ambil kiri pol, lurusss. maju dikit....stoppp!" Teriakku lantang
Mobil Avanza putih telah pas berada di ruang parkir yang kusediakan.
Tak lama beberapa orang turun dari mobil tersebut.
Kulihat ada seorang laki laki setengah baya yang ku tafsir usianya sudah 60 tahun, lalu ada pria seumuran dengan ku, mungkin malah lebih muda dari ku. Kira kira 29 tahun umurnya.

Ada seorang gadis, mungkin kisaran 13 tahunan dan seorang wanita berjilbab yang seumuran dengan pria tadi.
"rame mas" kata sang bapak yang terlihat rambutnya banyak uban "ya lumayan pak. Masih ada tempat kok" jawabku
Aku mengantar mereka hingga pintu masuk kedai makan yang aku jaga lahan parkirnya.

Saat itu aku berdiri tepat di belakang rombongan keluarga tadi, sambil memperhatikan postur tubuh mereka.
Saat mataku menatap sang wanita berjilbab, sungguh aku menelan ludahku. Karena dia sungguh seksi dengan balutan gamis berbahan kaos yang cukup ketat di bagian pinggul dan pantatnya.

Body nya bak gitar lokal yang sering aku main kan di kamar kos saat hati merasa galau.
"ckckckck" ucap ku lirih
"pantat mu mbak...bikin ngiler" tambahku

Setelah itu aku kembali menjaga lahan parkir dan duduk di kursi plastik yang terasa dingin. Aku menyeruput kopi panas yang ku beli dari warung kopi dekat kedai makan itu.
Tak lama wanita yang kubahas tadi datang menghampiri mobil avanza yang di tumpangi nya dengan agak berlari sehingga membuat dadanya berayun ayun indah.
Tak disangka ternyata buah dadanya lumayan besar dan terlihat kencang serta menantang untuk di pegang.

Aku berdiri seraya bertanya
"kenapa mbak?"
"anu mas... Kayaknya kunci mobil masih didalam deh" jawabnya dengan wajah panik
Ia lalu menempelkan badan nya ke pintu mobil dan juga menempelkan wajah nya ke kaca mobil dengan tujuan melihat lebih jelas kearah dalam kabin mobil tersebut.
Aku malah memandangi body semoknya dari belakang. Gamis abu abu nya sungguh membuat ludah ku telan lagi. Lalu dengan pikiran agak mesum aku mendekatkan tubuh ku kearah tubuhnya dengan modus juga ingin melihat kondisi kunci mobilnya.
Dengan sengaja aku merapatkan tubuhku dengan modus memberinya penerangan melalui senter yang kupegang.

Si mbak awalnya kaget saat tubuhnya ku himpit dengan badan ku.
"eh mas...coba pinjem senter nya sih" katanya tanpa risih maupun marah atas kelakuanku.
Aku memberikan senter itu tanpa melonggarkan himpitan tapi malah sengaja lebih ku tekan kan daerah kejantanan ku ke pantatnya
"tuh bener kan kuncinya di dalam" katanya
Aku semakin menghimpitnya dan ikut melihat kunci yang masih tergantung di bawah kemudi nya.
"wah kok bisa ketinggalan si mbak" kataku sambil menghirup parfum tubuhnya.

Sebenarnya aku masih ingin berlama lama menghimpit tubuhnya dengan berusaha menggesek pantat nya yang montok itu dengan kejatanan ku meski di luar celana. Tapi mengingat situasi yang tidak memungkin kan akhirnya aku menjauh guna mencari sebatang kawat untuk ku buat sebagai alat pengait.

Setelah ketemu aku kembali menuju mobil, seluruh anggota keluarga mobil avanza pun tampak sudah berkumpul dengan muka panik.
"permisi... Maaf saya bantu boleh?" tanyaku
"oh silahkan mas" jawab bapak tua itu
Dengan berbekal ilmu dari masa lalu aku mencoba mengaitkan kawat tadi ke sela sela kaca jendela.
(( cek...ceklekkk ))
"nah...sudah kebuka nih" kataku sambil menarik tuas pintu mobil itu. Semua keluarga itu kulihat sumingrah.
"wah hebat mas" kata mas mas yang usia nya lebih muda dari bapak tadi
"ah biasa aja kok" jawabku.

Setelah itu aku meninggal kan mereka karena ada 2 buah mobil mencoba mencari tempat parkir. Setelah selesai menempatkan kedua mobil itu aku kembali ke tempat duduk.
Keluarga avanza tadi nampak nya melanjutkan santap malam nya di kedai itu.
Selang 10 menit mereka kembali ke arah mobil avanza guna beranjak pergi. Tapi penumpang yang semula ada 4 orang kini hanya 3 orang. Si jilbab tak terlihat olehku. Aku pun berdiri guna memberi sapaan
"sudah santap malam nya... Tidak ada barang yang tertinggal kan?" tanyaku
"kalo barang sih enggak mas. Cuma istri saya masih di dalam katanya mau ketemu pembeli di kedai ini, jadi kami tinggal. Biar nanti pulang naik go-jek aja" tegas laki laki yang ternyata suami si jilbab yang aku cabuli tadi.
"ohhh....begitu ok deh. Ini mau kearah mana?" sahutku
"ke kanan mas" jawab bapak beruban itu.
Setelah semua penumpang masuk, aku mengarahkan mobil sesuai tujuan dan ternyata mereka memberiku uang 50ribu sebagai rasa terima kasih.
"wah makasih mas" kataku kepada sang sopir.


Tak terasa malam telah larut kulihat waktu menunjukkan pukul 23:00 di layar hp Nokia C2 milik ku.
Lahan parkir pun sudah tak ada lagi mobil maupun motor pembeli. Yang ada hanya motor para karyawan saja.

Aku bergegas masuk untuk berpamitan pada pemilik kedai karena tugas ku sudah selesai di jam ini.
Saat aku melangkahkan kaki masuk aku melihat si jilbab semok tadi masih di dalam dan masih bercengkrama dengan 2 orang wanita.

Dan ternyata juga masih ada 3 meja yang masih di duduki pelanggan.
"bos saya pulang ya. Diluar udah beres tuh" kataku pada pemilik kedai.
"ok thanks bro" jawabnya sambil memberiku kantong plastik sebagai jatah makan malam.
"ya sudah bos sampai jumpa besok" kataku

Aku menuju motor matic keluaran baru dari pabrikan Honda lalu menungganginya dan menyalakan mesin nya. Saat ingin meninggalkan tempat itu aku melihat ada taksi berhenti rupanya taksi tersebut menjemput 3 wanita yang salah satunya si jilbab semok.
Tapi setelah taksi berlalu ternyata si jilbab tak ikut masuk. Dia masih berdiri sambil memain kan hp nya. Iseng iseng aku menghampirinya.

"malam mbak kok masih di sini" tanyaku sopan
"iya mas lagi nunggu mas GO-JEK nih" jawabnya
"ohhh...sebaiknya nunggu nya di dalam aja mbak. Biar aman" saran ku
"ah nggak enak sama pemiliknya" jawabnya sambil tersenyum manis
"kalo begitu saya temani di luar sini ya" basa basi ku
"eh boleh boleh"
"asal mas nya gak keberatan" katanya
"ah si mbak nggak berat kok" canda ku
"hahaha" tawanya

Kami pun telibat percakapan hingga 30 menit. Si jilbab mulai panik karena tukang ojek ijo itu tak kunjung datang. Maka dengan hati pahlawan aku menawarinya tumpangan untuk pulang. Dengan agak cemas ia pun menyetujui.
"ya udah yuk naik. Mo duduk depan apa duduk belakang?" guyonku
"ih si mas, dari tadi bikin saya ketawa terus" katanya setelah terkekeh geli.
Tak lama ia pun naik dengan posisi miring menyamping orang jawa bilang ( nyemplo )
"sudah?" tanyaku
"sudah" jawabnya
"kok cepet" sahutku
"ihhhh" katanya sambil mencubit pinggang ku

Selanjutnya aku meluncur untuk mengantarnya pulang. Dan kebetulan juga ternyata rumah nya berada di perumahan yang sama ku tempati tapi berbeda blok.
Saat melewati pos satpam di pintu gerbang perumahan para satpam melihat kami dengan muka heran dan bertanya tanya.

"monggo pak bos" sapaku pada para satpam
"ehhh... Monggo monggo bro" jawabnya
Tak lama aku akan sampai di rumah yang ku sewa.
"ini rumah saya" kataku sambil memalingkan muka ke kiri
"oh ini" balasnya
"mo mampir dulu mbak" basa basi ku
"ah besok aja deh mas udah malem ni" jawabnya.
Setelah rumah ku terlewat aku harus memotong jalan. Maka aku harus lewat jalur lapangan badminton di komplek ini.

Lapangan sungguh gelap karena malam ini tak ada kegiatan badminton. Apalagi kanan kiri lapangan ini hanya rumah kosong yang terbengkalai karena blom ada pembelinya. Tiba tiba hp si mbak berbunyi nyaring, aku pun menghentikan laju motor di tengah lapangan badminton ini.
Ia turun untuk mengangkat telfon dengan agak menjauhi ku.

Aku mematikan mesin motorku. Setelah ia selesai menerima telfon ia kembali ke arahku
"mas kok gelap. Trus kenapa mesin motor di matiin?" tanya nya sedikit panik.
"biar mbak jelas nrima telfon nya" jawabku.
Meski mesin motor ku mati tapi lampu rem menyala karena mesin mati saat side stand ku sandarkan ke tanah
"ohhh"
"ya wes yuk lanjutin, aku takut tempat sepi dan gelap" katanya sambil meremas lengan ku. Sialnya ia juga merapat kan dadanya di lengan ku juga.
Rasa kenyal dan empuk aku nikmati meski sebentar.
"eh kalo takut nggak usah mepet gini" kataku
"ah biarin orang takut" jawabnya dengan muka pucat.

Selanjutnya aku melaju ke rumahnya yang berada di blok paling ujung. Setelah sampai di pagar depan rumah kembali mesin motor ku matikan. Ia mengucap kan terima kasih dan melambaikan tangan nya. Kemudian aku kembali menuju rumah untuk istirahat.
.
Esok pagi nya aku dikejutkan dengan suara berisik di pintu pagar rumah ku. Dengan mengucek ucek mata aku berjalan ke arah pagar. Ternyata si jilbab semok yang sedari tadi berisik di pintu pagar.

"ada apa mbak" tanyaku sambil menahan nguap mulut
"kemana aja sih di gedor dari tadi juga" kata si mbak dengan muka sewot
"masih tidur mbaak kan jadi kelelawar kalo malam" kataku sambil membuka pintu pagar dan mempersilahkan nya masuk.
"jam segini kok masih tidur" imbuhnya saat masuk kedalam ruang tamu.
"hehehe duduk mbak" kataku
"ok. Oh iya ini buat sarapan mas nya" katanya
"wah ngrepotin nih. Mbok tiap hari sih" gurauku
"wuuu... Maunya" jawabnya.
"mau minum apa? Eh maaf tapi cuman ada air putih tuh" kataku.
"udah gak usah" katanya sambil melihat kearah kejantanan ku yang menonjol karena kebiasaan anak laki laki di pagi hari. Saat itu aku hanya memakai celana sepak bola dari bahan jersey yang agak kekecilan.

Aku melihat jam dinding ternyata menunjuk kan pukul 9 pagi dan aku juga masih melihat ia semakin serius memandang batang kontol ku yang menegang dan bersembunyi di balik celana yang tak bercelana dalam itu.
"sudah lama" tanyaku
"apanya" jawabnya sambil terpaku melihat ereksiku
"liat anuku" kataku to the point
"sudah lama...gede ya"
"eh maaf...maaf"

Katanya sambil malu menutup mukanya.
"ya uda aku pamit ya" katanya sambil bangkit dan berjalan melewatiku.
Ingin rasanya menghentikan dia, tapi karena aku masih berpikiran jernih jadi kubiarkan dia pergi.
Mataku hanya menatap bongkahan pantat semoknya yang menjauh dari pandanganku.
Kemudian aku duduk dan membuka rantang yang ia berikan tadi.
Segera ku santap lalu kembali ke kamar tidur untuk melanjutkan istirahat.

(( tidit...tidit...tidit ))
Suara weker di meja kamar membangunkan ku. Waktu menunjuk kan pukul 4 sore, saatnya mandi dan berbenah diri, selanjutnya aku mencuci rantang untuk ku kembalikan kepada si jilbab semok.

Setelah siap dan memakai rompi parkir aku menuju rumahnya.
Setibanya di sana rumah itu tampak sepi, ku coba memasuki halaman depan dengan menggeser pintu pagarnya lalu menoleh ke arah taman.

Ada sesosok wanita sedang jongkok memakai kaos kuning dengan rambut di kuncir ekor kuda.
Aku menyapanya "permisi"
Seketika ia terkejut dan menoleh. Ternyata wanita ini adalah si jilbab semok
"ehh mas parkir...ngagetin aja" katanya sambil berdiri dan menghadap padaku.

Betapa kagetnya aku ketika menatap nya tanpa jilbab dan gamis. Padahal saat ia datang kerumah ku tadi pagi ia cukup sopan, mungkin karena di rumah maka pakaian nya seperti itu.
Aku menatap seluruh tubuhnya dari atas hingga bawah. Saat mataku tengah menatap bagian bawah nya aku menelan ludah.

Ia memakai hotpants bebahan jersey sangat pendek berwarna putih, terlihat lipatan garis di pangkal pahanya yang menandakan ia tak memakai celana dalam.
Kedua tangan nya memakai sarung tangan kaos dan menggenggam gunting tanaman di tangan kirinya.
"lagi berkebun nih critanya" kataku mengalihkan padangan sebelum ketahuan kalau aku menatap miss v nya
"yaa...biasa aktifitas sore" jelasnya.
Untung pagar rumahnya cukup tinggi jadi saat kami ngobrol tak terlihat oleh tetangga di dekat rumahnya.

Ia melemparkan gunting tanaman ke arah ember plastik lalu membuka sarung tangan nya
"mo ngapain mas" tanya dia
"ini mo balikin rantang"
"kok sepi pada kemana" jawabku.
"ohh...yuk mas masuk" pintanya sambil berjalan masuk ke dalam rumah.
Aku mengekorinya di belakang. Sungguh indah pemandangan sore ini, meski bagian paha terlihat gumpalan gumpalan lemak tapi kulit putih nya tak sedikitpun nampak cela

Aku mengikutinya hingga ke dapur karena sebelumnya ia menyuruhku ke sana dengan alasan ingin cuci tangan di tempat cuci piring di dapur, aku ia perintah agar rantang tadi di taruh di lemari dapur yang menempel di dinding. Selanjutnya ia mengambil minuman di kulkas, entah karena botol minum nya berada di rak bawah atau sengaja memancing nafsu ku ia menungginggkan pantat nya hingga bentuk nya bulat bak bola, padat kenyal dan besar

"wah pantatmu sekel banget sih mbak" kataku spontan
"apa mas" katanya dengan masih menungging.
Aku mendekatinya lalu berjongkok untuk mendekatkan muka ku ke pantatnya sambil berkata
"kamu seksi mbak, aku jadi terangsang"
Tanpa basa basi ku benamkan muka ku sambil memegang ke dua pinggulnya dengan tangan ku.
"aahhhhh...masssss" desahnya kaget
"jaaaanngaaann massss!" pintanya
tapi ia tak sedikitpun mencoba menghindar.
Ku hisap dalam dalam bau pantat nya yang beraneka aroma itu lalu dengan sigap kedua tangan ku aktif meraba paha dan sekitarnya
"masssss....cukuupppphhh"
"hentiiiikaaann" Pintanya

Karena hidungku sudah kenyang menghirup aroma pantat nya aku menyudahi perbuatanku lalu berdiri guna melepas celana jins belel ku serta celana dalam ku yang bolong.
Batang kontol ku sudah menegang perkasa dan siap untuk di gunakan.
Aku kembali mendekatinya dan memeluk tubuhnya yang kini berdiri menghadap kulkas yang masih terbuka

"ohhh...massshh....jangannnnhhh..."desahnya manja
"abis mbak seksi si" kataku sambil meremas susunya dari luar kaos nya.
Ia menggeliat hingga pantat semoknya bergesekan mesra dengan kontolku.
(( crruupssshh ))
Ku kecupi mesra lehernya dari belakang, tangan nya meremasi rambutku. Kemudian tangan itu ku arahkan ke kontolku, ia dengan tanggap langsung mengelusnya.
"ahhh..." desahku
"mmmhhh...massshh...jangannnhhh di siniii sihhh" katanya mesra

Rupanya ia sudah di bawah alam nafsu jadi ia telah mengikhlaskan tubuhnya untuk ku cicipi
Kaos nya ku buka perlahan lalu ku buang entah kemana, ia menghadapku. Wajahnya memerah tanda nafsunya sudah menguasai otak nya.
Tak kusia siakan momen ini dengan mengulum bibir nya yang basah.

"mhhhh...mhhhhh" desahnya
(( crooppsshh ))
Suara bibir terlepas
"suami pulang jam berapa?" tanyaku sambil membuka kaitan bh nya
"nggak tau nggak tentu" jawabnya sambil membantu membuka bh.
Setelah lepas aku langsung menikmati puting kecoklatan sebesar kacang atom itu dengan beringas
"ooohhhhh...masssshhh" desahnya
Tangan tangan ku aktif meraba dan meremas semua hamparan kulit mulusnya.
"iihhhh...geliiii...massshh" desahnya manja
Selanjutnya aku memegang kedua bahunya untuk ku tekan kebawah agar ia berjongkok.

Rupanya ia paham maksudku, dengan cepat ia pun meraih batang kontolku lalu mengulum mesra dari ujung hingga pangkal nya
Tak hanya itu buah pelirku ia mainkan seperti bermain bola pingpong
"ahhh...mbaakkkkk...uuhhhh...mantebbb" kataku
Hawa dingin dari kulkas yang terbuka menambah sensasi tersendiri dalam permainan ini.
5 menit kemudian aku menghentikan kuluman nya yang semakin mantab itu.
"udah sihhh mbakkk" kataku sambil mengangkat tubuhnya berdiri.
"kenapa masss...gak enak ya" katanya sambil mengelap lelehan liur di bibirnya.
"enak kok tapi aku mau jilat memek kamu" kataku sambil jongkok untuk memelorotkan hotspant miliknya yang terlihat basah di area miss v nya.

(( ssrrett...sreeettt ))
(( ssslluuurrrppphhsss ))
Suara celana yang terlepas dan memek yang langsung ku jilat.
Jembut nya lebat sekali hingga saat aku menyedoti bibir memek nya ada yang ikut ku sedot.


Setelah memeknya basah kuyup aku berdiri guna mengarahkan kontolku untuk masuk ke memeknya.
"masshh...ke kamar aja sihh" pintanya
"udah disini aja" kataku
Ku gesek gesekan kepala kontolku ke sela sela lipatan bibir memeknya lalu tanpa halangan yang berat aku mendorongnya dan masuklah semua kontolku

(( blessshhh... ))
"oouuhhhhh...masssssshhh" jeritnya pelan
Langsung saja ku goyang memeknya sesuka hati ku
Memek yang basah ini ku rasakan agak mengedut edut hingga membuat aku dan dia saling mendesah lirih

"oouuhhh"
"hemmmhhh"
"aahhhhssss"
"mbaaakkkk...mantabbb"ouuhhhh...masssshh"

Begitu lah saut sautan suara desah yang kami keluarkan
Hawa dingin kulkas yang terbuka seakan menambah suasana sex yang bagiku cukup enak.
Buat pembaca cobalah ngentot didepan kulkas yang terbuka rasanya sulit untuk di tuliskan.
Aku menyuruhnya berbalik badan agar kontolku bisa kutusukan lebih dalam di posisi doggy

Setelah ku cabut aku kembali menggesek memeknya dalam posisi menungging ini dan tak lama ku tancapkan lagi secara cepat agar ia menjerit nikmat
"AAAWwwwhhhh" desahnya
"nikmat kan mbakkk" kataku

ku goyang lagi dengan tempo cepat karena memek nya sangat basah.
Kedua tangan nya menopang pada pintu kulkas dan bagian frezer nya ( kulkas nya dua pintu, atas dan bawah )
Susunya kenyalnya bergoyang goyang indah dan sesekali ku remasi meski terasa dingin.
"oouuhhh"
"ahhhhhhh"
"mhhhhhh...masssshhh"
"aku..uuuhhh...mohhhh...pipiiissshhh" teriaknya lirih
"ya udahhh pipissss aja sihhhh" kataku sambil menggenjoti nya.
Lalu ia mendorong tubuhku dan memajukan pantatnya agar kontolku terlepas. Kemudian...

(( ssssseerrrssshhhh....sssrrreeesssshhhh... ))
Cairan mirip air kencing itu keluar deras dari memeknya.
"busyettt bisa gitu tuh memek" gumamku
Tubuhnya menggelepar macam ikan yang keluar daru kolam nya
Aku menatap kontolku yang memerah lalu dengan sigap ku tusuk lagi memeknya
"MAAAAsSSsSSSHhhhh..." teriaknya
"ouhhh mbakkkk...memekmu mantabbbbhhh" sahutku.

Setelah ku goyang sekitar 5 menit. Kontolku menunjukkan tanda tanda ingin muncrat.
"mbaakkkhhh...aaku mo muncrattt nihhh"
"ku muncratin di memek mu yahhh..." kataku
"ter...ooohhh...terrssee...oouuchhh...terserahhhhhh" desahnya
lalu akhirnya...

(( crootttghh...croootthh....crot..crottthh...crottt ))
Menyemburlah sperma hangat ku kedalam memeknya.
Ia kembali bergetar getar. Aku memeluknya erat di bagian perutnya.
Sengaja aku tak langsung melepas kontolku.
Ia sedikit menghadap ku dengan membelai rambut ikalku.
"ahhh...trimss ya masshh" katanya
"yaa mbak cantik" kataku

Sedikit demi sedikit kontolku mulai keluar dari memeknya di iringi butiran butiran keringat yang keluar dari tubuh kami.
Setelah lepas aku di gandengnya ke kamar mandi.

Kami pun langsung mandi bersama dan saling menyabuni satu sama lain.
"masss kamu kok nekat ngentotin istri orang si" tanya dia sambil menyabuni dadaku yang penuh tato itu
"hihihi...abis istri orang nya semok si" jawabku sambil memainkan puting nya dengan spons mandi
"oh iya pas di parkiran mas sengaja ya nempelin tubuh ku" tanya dia lagi
"iya...abis nya kamu diam aja sih" jawabku
"tadinya sih pengen teriak tapi saat ngrasain kontol yang tegang aku jadi terbawa nafsu" jelasnya
"eh kita tuh udah ngentot tapi kok belom kenalan ya" tambahnya
"Didik" kataku sambil mengulurkan tangan layaknya orang kenalan
"Rini. Edan kamu mas. Istri orang di perkosa gini" katanya
"tapi suka kan Rin" tanyaku
"suka banget" sambil memainkan batang kontolku yang kian lama kian mengeras lagi
"wuihhhh tegang lagi tuh" katanya
"yuk ngentot lagi" ajak ku.
Selanjutnya kami bercinta lagi di dalam kamar mandi hingga berbagai macam gaya dan kembali ku muncratkan spermaku di dalam memeknya. Setelah itu kami kembali mandi untuk membersihkan diri.
.
.
Setelah selesai mandi aku memakai pakain ku dan duduk di ruang tamu. Kulihat jam menunjukkan pukul 17:15
"wah telat parkir nih" gumamku
Tak lama ia datang dengan busana gamis komplit dengan hijabnya
"loh kok make jilbab" tanyaku
"biar suami nggak marah kalo dia datang" jelasnya
Aku hanya mengangguk
"soalnya kalo ada tamu, aku wajib berhijab" tambahnya
"hahahah...padahal abis di entot tukang parkir" kataku
"hussshhh" katanya

Kami terlibat lagi ngobrol ngalor ngidul sampai ia curhat kalau mereka belum di karuniai momongan setelah 5 tahun menikah
"wah ntar kalo hamil gimana tuh" tanyaku
"ya alhamdulillah...meski dari kamu mas" jawabnya sambil mencubitku
Karena petang mulai datang aku berpamitan setelah berhasil memeluk dan mencium bibirnya.
"ya wes aku parkir dulu ya" pamitku
"ya mass... Ati ati di jalan" katanya sambil mengantarku keluar dari ruang tamu.

(( ngggrreeekkkk ))
Suara pintu pagar di dorong
Rupanya sang suami pulang dari kerja. Kami sempat kaget tapi dengan santai dan was was aku menyapanya
"sore mas baru pulang ya" tanyaku
"eh iya mas...sudah lama disini" jawab dan tanya suami nya
"nggak kok barusan. Cuman balikin rantang" jelasku
"ya sudah mas saya pamit mo tugas parkir" tambahku
"oh silahkan...kok nggak ngobrol ngobrol dulu" jawabnya
"besok saja" kataku
Aku sedikit berlari menuju motorku dan bergegas pergi setelah sebelumnya melambaikan tangan pada kedua pasangan itu.
Dalam perjalanan aku senyam senyum sendiri mengingat kejadian tadi.

1 comments: